Jumat, 26 April 2019

Catatan Harian Tentor Part IV

Catatan Harian Tentor
Part IV

       "Mbak, mana Mbak tulisan tentang kelas kami? Ibaratnya, Mbak kami itu tuan rumah tapi memajang foto orang lain." Protes salah satu dari penghuni kelas 12 IPA TW 2. Hihi ... iya, mbak mengerti. Maksudnya tulisan tentang kelas lain yang di tempel di seluruh ruangan termasuk ruangan yang sering mereka pakai belajar tapi tidak ada tulisan dan foto tentang kelas mereka. Wajar juga mereka tagih, pengambilan foto kelas ini sudah lama, ditulis juga sudah lama. Tapi, terpotong libur dan tertelan kegiatan lain jadinya belum sempat diedit. "Iya, sabar, ya. Tinggal diedit lagi" janji saya, sambil berjanji pula di dalam hati, minggu ini harus finishing naskah ini. Terima kasih, ya sudah mau menunggu tulisan sederhana ini.

       Sensasi mengajar di kelas ini agak sedikit berbeda dari kelas yang lain. Unik. Mulai dari perbandingan siswa laki-laki dengan siswa perempuan di kelas ini sangat jauh. Dari delapan belas, hanya ada dua siswa perempuan. Pernah mengajar kelas malam. Si dua neng geulis itu tidak masuk. Saya serasa ngajar di kelas militer. Untunglah mereka pada sweet, suasana kelas tetap berjalan aman dan kondusif. Untuk soal pemahaman materi, kelas ini bisa dibilang oke, kalaupun ada yang belum mereka pahami mereka tidak jaim untuk bertanya ulang sampai mereka paham. Mengajar di kelas ini memang harus benar-benar detail. Tapi, kalau disuruh mencatat materi yang sudah saya tulis di papan sepertinya ada yang kurang suka, pernah terdengar ada yang nyeletuk. Padahal menurut saya, ada banyak manfaat dari mencatat/menulis materi. Pertama, dalam proses menulis kita secara tidak langsung melakukan aktivitas membaca di dalam hati (membaca intesif) ini sangat membantu kita dalam proses belajar, di mulai proses membaca, menulis akan sangat membantu kita dalam pemahaman materi. Kedua, saat kita mempelajari ulang kita akan dimudahkan dalam mengingat karena secara tidak langsung ada nilai histori dalam tulisan-tulisan yang kita tulis. Apalagi ditandai secara khusus. Karena tidak semua hal dapat kita ingat dengan baik. Saat kita lupa atau daya ingat kita mulai melemah saat itulah catatan atau tulisan kita akan sangat membantu.

       Ada juga cerita menarik dari kelas ini. Ada siswa yang unik. Dia hobi request lagu. Sengaja datang lebih awal. Request lagu untuk di jam relaksasi. Entah memang rajin atau mau menyabotase teman-temannya. Entah jam berapa dia datang. Kalau soal mau request pasti rusuh karena sudah didahului sama dia. Karena sudah sering banget anak ini request akhirnya untuk sementara waktu dia di boikot. Dilarang keras untuk request. Hahaa. Hal lain yang unik -masih dengan anak yang sama- kata teman-temannya dia pernah ngambek nggak mau ngomong. Entah apa penyebabnya, kurang jelas. Satu sesi dia melakukan aksi tutup mulut. Tapi, pas sesi selanjutnya, di sesi saya mengajar anak ini  berbanding terbalik, malah anak unik ini tidak berhenti tertawa, ada saja yang membuatnya tertawa, entah hal apa yang lucu menurutnya. Kalau dia merasa geli sambil tertawa tertahan, wajahnya sedikit memerah. Kadang ini anak tingkahnya juga unik. Di balik semua itu, dia punya nilai plus, dia rajin. Menurut pengamatan saya, dia yang terajin di kelas. Tidak pernah bolos. Tidak peduli hujan. Dia datang. Itu pernah terjadi di jadwal saya ngajar. Hanya satu orang yang datang, yaitu dia. Karena hanya dia yang datang, akhirnya saya bantu tugas sekolahnya yang hampir deadline, mengedit cerpen. Bimbel rasa private dia. Lucunya dia mendadak jaim. Sedikit serius, tidak keluar "uniknya”. Setelah mengenalnya lebih jauh akhirnya menepis penilaian saya selama ini, anaknya lumayan ramah, sopan, dan religi.

       Terakhir, yang menarik di kelas ini ada romansa cinlok di kelas. Hm ... sepertinya cocok di buat cerita FTV. Sempat rusuh pas sesi saya mengajar. Teman-temannya iseng mulai candaan untuk mereka berdua. Seloroh gurauan membuat pecah suasana. Sampai-sampai teman-teman sekelas mereka ini siap membuat rancangan jadi panitia wedding, tidak perlu EO, masing-masing temannya sudah menempa jadi seksi panitia, "Biar hemat dan kekeluargaan," kata mereka. Sampai-sampai ada yang rela jadi tukang parkir di acara juga tidak apa-apa. Gubrak .... yang jadi objek candaan malah senyam senyum aja. Entah benar atau tidak yang di maksud candaan teman-temannya, apa pun itu, Semoga tidak mengganggu aktivitas belajar, ya. Buat semuanya tanpa terkecuali buat kelas lain juga, terus semangat belajar, tingkatkan prestasi dan kualitas diri, semoga nanti kuliahnya sukses, dan pada waktunya nanti saat sudah terjun ke dunia kerja, karirnya juga sukses. Aamiin.

Lena Munzar
Baturaja. Jum'at, 17 Januari 2019/22.56 WIB.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar