Minggu, 24 Mei 2009



Untukmu teman

(Brothers)

Di sini kita pernah bertemu
Mencari warna seindah pelangi
Ketika kau menghulurkan tanganmu
Membawaku ke daerah yang baru
Dan hidupku kini ceria

Kini dengarkanlah
Dendangan lagu tanda ikatanku
Kepadamu teman
Agar ikatan ukhuwah kan
Bersimpul padu

Kenangan bersamamu
Takkan ku lupa
Walau badai datang melanda
Walau bercerai jasad dan nyawa

Mengapa kita ditemukan
Dan akhirnya kita dipisahkan
Munkinkah menguji kesetiaan
Kejujuran dan kemanisan iman
Tuhan berikan daku kekuatan

Mungkinkah kita terlupa
Tuhan ada janjinya
Bertemu berpisah kita
Ada rahmat dan kasihnya
Andai ini ujian
Terangilah kamar kesabaran
Pergilah derita hadirlah cahaya

Sabtu, 23 Mei 2009


Aku kehilangan lagi satu teman yang baik...


jum'at, 22 mei 2009
pukul 16:50 wib

Lututku terasa melamas, pikiranku melayang... terbang ... hilang... kosong.
bumipun seakan tak lagi berputar...

Innalillahi wa inna ilahi raaji'un...

Hanya itu kata yang mampu terucap.
Saat mendapat kabar kalau dia telah tiada. meninggal akibat kecelakaan di dese Tubohan Ogan Ulu.Tabrakan dengan truk yang ternyata masih sepupunya.


Rasa tak percaya aku kehilangan teman yang baik. tak ada tanda-tanda...
Ia masih sholat jum'at di masjid...

Tak percaya melihanya terbujur kaku dengan kondisi bahu patah, rahang patah, juga tulang lehernya patah, wajah lebam...

Johan kusnadi yang keseharian di kantornnya bekerja di puskesmas lulusan perawat gigi, PNS.
di lingkungan masjid dia akrab di panggil kus. Salah satu personil Tim Nasyid Ogan Voice, RISMA Masjid Muhammadiyah yang sudah ku kenal kurang lebih selama sepuluh tahun ini. dan aku memanggilnya "kak Kus".

Cerita singkat saat itu ia pulang ke dusun Blambangan kec, Ulu Ogan. ia pulang ingin melihat keponakanya dari Muara Enim sedang di rumah sang Nenek. segala sesuatu untuk oleh-oleh sudah di belinya. buah, makanan untuk si kecil dan sayur mentah. Selama di perjalanan dia selalu berada di belakang kendaraan sang adik yang kebetulan ke Baturaja membayar pajak motor. Saat berhenti di POM Bensin sempat ia berkata " cepatlah tinggal setengah jam lagi". Padahal jarak yang harus di tempuh masih satu jam-an lagi. pukul 16.00 wib Saat hampir di tikungan fatal dia mendahului kendaraan sang adik. saat luput dari pandangan saat itulah kejadian terjadi.

Tak sempat lagi mendapatinya di rumah sakit, nekat aku ikut berangkat dengan rombongan teman-taman yang lain berangkat jam tujuh malam walau kembali sampai rumah harus jam dua dini hari.

Dia tahu kecil ku, masa jahil-ku, dan saat hijrahku. senyum manisnya menyambutku dengan hangat saat aku memutuskan untuk hijrah dan masuk di lingkaran kecil. yang selalu tersenyum manis saat bertemu, senyuman yang sekarang kurasakan indah bila mengingatnya... senyumanya yang singkat hanya beberapa detik.dalam keadaan apapun, kondisi apapun dia akan tetap tersenyum padaku...

Banyak kenangan terukir indah saat bersama...

Dia seorang teman sekaligus saudara bagiku...

Saat kami kerja gotong royong untuk acara masjid, tak pernah sekalipun ia mengerjakan pekerjaan yang tidak selesai. Perfect.Rajin semua serba bisa.

Masjid seperti rumah kedua baginya.jam sebelas sebelum Dzuhur sudah di masjid.

Teringat pada kebiasan-kebiasaan moment-moment yang kami jalani bersama dengan teman-teman yang lainnya. pun aku tahu kebiasaan-kebiasanya. Saat kami makan Tekwan bareng buatan ibuku yang sering di tambah potongan ayam. kalau bahasa kami menyebutnya tetelan ayam. di singkirkanya dari mangkuk makannya. kalau kami makan dengan lauk danging ayam atau sapi dia hanya pakai telur gorengpun jadi.

Tak pernah marah dengan kejahilan-kajahilanku di masa silam.

Tak pernah kusangka ia akan pergi secepat itu...

Masih ku ingat dengan jelas saat ia mengembalikan buku yang di pinjamnya, saat dua hari sebelum aku kehilagan dia saat aku baru keluar pintu saat pulang kerja kami berpapasan. ia masih sempat memberikan senyumnya. yang tak kusangka itu senyuman yang terakhir untukku...
Satu hal yang ingin di lakukanya untukku... Ia ingin mendekorasi masjid untuk ku pakai saat aku melangsungkan akad nikah...

Sekarang tak adalagi seseorang yang seperti dia, tak adalagi kebiasaan-kebiasaan yang kami jalani bersama dia. Aku dan teman-teman remaja masjid yang lainnya sudah kehilangan dirinya...
Tak lagi kulihat seseorang yang saat bicaranya terlihat sedikit gagap... derai tawanya yang khas... tak ada lagi kulihat seseorang dengan tilawahnya sehabis sholat... seseorang yang melompat sana-sini karna takut dengan kodok... tak ada lagi saat makan bersama dengannya...
tahun ini tak adalagi kebiasaan-kebiasaan indah di bulan Ramadhan, buka puasa, sms hari raya, sms hari lahir...tak adalagi seeorang itu di masjid dan di hari-hari kami.

Ya, Rabb aku tahu ini semua sudah ketentuanmu, Tak ada yang melakukan sesuai kehendak selain diriMu...Rabb terimalah amal ibadahnya... jadikan diakhir waktu kami kelak dengan khusnul khotimah...Amiin...

Selamat jalan Teman...


Lena

Ruang kerja, 24 mei 2009
14:00 pm

Do'a singkat untuk sepasang orang yang ku cintai:

Allahuma firli waliwalidaya warhamhuma robhayani shoghiro...

Rabu, 06 Mei 2009




Saat aku terpuruk sendiri

Engkau hadir menemani


Saat aku bisu


Engkau bicara mengubah hatiku


Saat semua samar

Bantu aku agar semua tampak padaku


aku ingin selalu dekat denganMu


aku ingin memdengarMu
aku ingin membacaMu

Jangan butakan mata hatiku

Jangan tulikan agar aku tak merasa sunyi


- lena
kamar senja, 24.08.2008
03:02 pm