Kamis, 11 November 2010

Cinta di Yogya


Cinta di Yogya


Hatiku gerimis... menangis

Malu dan sendu jadi satu

saat tangan dan tubuh tak berada bersamamu

Aku yang belum melunasi janji

Janji akan kembali lagi

untuk mengambil kembali satu cinta yang ku titipkan di sana

dengan harapan untuk kembali merasakan nafas dalam rindu yang tertahan

Rindu bersamamu

Sungguh aku ingin kembali kepadamu

Mengambil kembali hatiku

Bukan untuk siapa-siapa

Tapi untuk aku...

hatiku...

lena munzar 06 november 2010

cinta untuk yogya...

Senin, 06 September 2010

puisi sunyi


Beberapa waktu lalu. Waktu tepat dini hari aku di kejutkan dering hp-ku. Nama seorang sahabat tercantum di layar hp. Ada apa ya? Kok telpon malam-malam gini?

Ku sambut dengan kantuk yang terjaga dan intonasi suara seadannya…

Dari seberang suara tangis mendera. Tanpa ucapan kata-kata… berulang kali ku Tanya ada apa? TapI hanya suara tangis sesegukan yang menjawab. Sampai akhirnya aku pasrah dan diam sambil menunggu ia buka suara sendiri. Ku tunggu satu, dua, tiga menit berlalu… ( sambil mulai resah, kasihan pulsanya…J )

“ Len… Suamiku selingkuh…”

Aku terbelalak. Kaget plus bingung.

Sambil sesegukan ia cerita panjang lebar. Terasa sakit hati dan perihnya.

Ia terus bercerita siiringi tangisnya. Tanpa peduli akan diriku yang tidak menyumbang suara sedikitpun.

Ku dengarkan dengan seksama sambil berfikir kok dia mau cerita sama aku? Padahal siapalah aku ini.apa yang bias aku perbuat untuknya. Mau kasih nasihat? Nasihat apa?, huh… boro-boro nasihat dan solusi ngerti juga nggak… ( belum ada pengalaman rumah tangga. )

Aku ikut sedih.

Swlain menjadi pendengar yang baik. Setelah tangis dan ia selesai mengeluarkan uneg-unegnya ku sarankan ia sholat dulu. Mengadulah pada Allah. Semoga Allah member petunjuk atas masalahnya.

Setelah itu mataku tak mau lagi terpejam.

Banyak hal berkecamuk di otakku.

Dan lahirlah sebuah puisi. untuk sahabatku di seberang sana.

Tahukah sayang

Kau dan aku adalah cerminan masing-masing kita

Aku tahu itu…

Saat cinta kita sedang tidak bersamamu saat ini

Aku tahu kecenderunganmu

Semua terserah padamu

Begitu juga aku…

Aku yang tidak ingin sepertimu

Aku akan tetap seperti ini,

Tetap dengan hatiku

Di hatiku ada kamu…

Di hatiku ada sang Pemilik hatiku

Di hatiku ada Dia dan kamu…

By. Lena Munzar

Don’t be sad. J

Minggu, 20 Juni 2010

Doa Singkat

Doa Singkat

Doa sering kali kita devinisikan sebagai salah satu cara atau ritual kita untuk berkomunikasi pada sang Pencipta. Ada juga yang menjadikan doa sebagai tempat menenangkan hati. Atau sebentuk permohonan manusia akan bermacam-macam keinginan dan permintaan. Apapun itu doa adalah hal penting dalam ibadah. Bahkan seseorang bisa dianggap sombong ketika selesai sholat tidak membuka kedua telapak tangannya untuk berdoa memohon pertolongan Allah sang Maha Pengabul Doa.

Tentang waktu-waktu yang dianggap mustadjab saat berdoa itulah salah satu sisi terindah dalam doa. Sering kali saya memanfaatkan waktu diantara waktu adzan dan iqomah untuk berdoa. Saat hati resah , saat hati tidak berdaya, saat hati sedih, hati yang terkadang terdzolimi sambil menahan air mata yang berdesakan dipelupuk mata yang akhirnya tumpah saat berdoa semua itu saya manfaatkan untuk berdoa.

Tentunya berdoa setelah sholat jelas yang utama.

Walau sebenarnya berdoa tidak hanya dalam keadaan kita butuh saja tetapi pada saat senang, tenang, dan bahagia. Ternyata berdoa juga sebuah perintah Allah. Apalagi kalau kita berdoa penuh kekhusyukan dan penuh kejujuran akan bernilai ibadah. Sebagai bentuk keyakinan sebagai satu-satunya tempat kita bermohon dan minta permohonan.

Dan saya pun suka memandangi titik-titik rinai hujan yang jatuh membasahi bumi, saat Allah swt menumpahkan rahmatNya di muka bumi saya juga berdoa. Hati ini tenang saat titik-titik air membelai lembut wajahku.

Karena hanya Allah yang tahu hatiku.

Saat hati sudah memasrahkan diri hanya satu harap. Yaitu doa ini ingin didengar olehNya. Untuk segera di kabulkan atau tidaknya, itu hak Allah. Kita tidak pernah tahu yang terbaik menurut Allah.

Walau jujur kadang sering terbesit pertanyaan dalam hati saat doa yang ku panjatkan tak kunjung jua terkabulkan ( yang menurut ukuran terwujudnya doa kala itu adalah terwujudnya sesuai keinginanku )

Tetapi ketika ikhtiar dan doa dipanjatkan dengan segenap tenaga namun belum juga terlihat hasilnya. Lama saya dalam fase tersebut. Hingga menimbulkan pertanyaan kenapa ya Allah tidak mengabulkan doa saya? Apa Allah tidak sayang pada saya? Marahkah Allah pada saya? Itulah setan sedang menggoda saya . Astaqfirullah haladzim

Sampai akhirnya saya menyadari dosa-dosa saya selama ini. Amal yang saya perbuat tidaklah sebanding dengan banyaknya permohonanku, permintaan ku pada Rabb.

Allah Maha Baik. Saya diberi kesempatan untuk mencari jawaban dari pertanyaan-pertanyaan saya.

Yang sesungguhnya. Allah menuntun saya lewat buku-buku tentang Keajaiban Doa. Tuntunan Berdoa dan Hakikatnya Berdoa. Tentang hak Allah mengabulkan, mengganti Doa kita dengan Kebaikan yang Allah berikan pada hambanya, bahkan Hak Allah untuk tidak mengabulkan demi kebaikan hambanya sendiri. Allah memberikan pelajaran lewat doa-doa yang dikabulkan dengan Hikmahnya saat Allah mengganti doa saya lewat kebaikan yang lain. Mengabulkan pada waktu yang tepat untuk saya. Sampai saya menitikan air mata karena bersyukur syukur.

Hal yang saya yakini “ atau siapakah yang memperkenankan (Doa) orang yang didalam kesulitan apabila ia berdoa kepadaNya, dan yang menhilangkan kesusahan dan yang menjadikan kamu ( manusia) sebagai khalifah. Di bumi? Apakah disamping Allah ada Tuhan ( yang lain )?. Amat sedikitlah kamu mengingat(Nya)” (Q.S. an-Naml : 62 )

Banyak kisah yang menceritakan keajaiban doa bagi yang mengimani. Sering kali saya merasa malu saat sadar doa itu amatlah penting.

Saat saya kecil mama selalu mengajak berdoa bersama dalam keadaan tertentu yang terkadang sulit untuk kami pahami. Ketika ada sesuatu hal yang dianggap sebuah ujian dimasa-masa kritis perekonomian keluarga kami. Maka mamaku mengajak saya, adik-adik saya, kami anak-anaknya berdoa. “ Berdoa nak. Memohon pada Allah semoga kita akan lebih baik lagi nantinya. “ sering kali saya mendapatkan saat mama di usai sholatnya membuka kedua telapak tanganya sambil minitikan air mata. Membuat saya sering kali tersentuh.

Seingat saya sering kali Doa-doa saya akan sangat panjang jika ada “Maunya” misalkan pada saat ujian semester sekolah, apalagi kalau sedang UAN dan menunggu waktu pengumuman kelulusan, atau saat saya ada masalah - kalau sekarang kemungkinan saat meminta dipertemukan dengan jodoh ( Hm…J ) - Maka saya berdoa dengan penuh keyakinan akan di kabulkan.

Biasanya saya berdoa setelah bertasbih, berslolawat maka dilanjutkan dengan doa untuk kedua orang tua ( kadang doa khusus kalau lagi ada maunya) lalu meminta RahmatNya, di limpahkan Rezeki, memohon petunjuk saat menjalani Takdir dari_nya, memohon Petunjuk dan solusi dari semua permasalahan, memohon terus di beri Hidayah, terakhir Doa Keselamatan Dunia dan Akhirat. Dan saat ini saya yakini benar akan kekuatan doa.

Cerita saya saat masih belum mengerti akan pentingnya doa.

Saya jadi teringat masa-masa saya masih sering melakukan keisengan. Dulu sewaktu masih dibangku sekolah pernah ada masa saya sedang malas berdoa dan bisa di pastikan doa saya hanya itu-itu saja, terus-terus di ulang-ulang selama hamper lewat satu minggu, saat itu sedang tidak banyak maunya juga. Tapi Karena tidak mau dikatakan sombong tapi Malas berlama-lama, maka saat itu saya ucapkan “Doa singkat”.

Saking singkatnya mamaku sampai heran. Maka pas usai saya sholat dan “Doa singkat” saya. Mama menanyakan tentang apa kira-kira doa yang saya panjatkan saat itu. Tapi kujawab dengan jawaban nakal “ Ada, Aja ! “ sambil senyum jahil. Tahukah apa doa saya saat itu??? Sungguh sebenarnya saya malu untuk mengingat dan mengatakannya kembali.

Pada saat itu tanpa banyak basa-basi saya berdoa “ Ya Allah, ya Tuhanku. Doa saya sama kayak kemaren “ : P

By : Lena Munzar (Baturaja, 4 Juni 2010 )