Kamis, 19 November 2009

puisi Temani Aku

Temani Aku

Huh...
ku hembuskan nafas berat.
berharap ringankan separuh jiwa yang merapuh...
satu teman pergi,
yang lain datang atas nama amanah.
katakan siapa yang bisa membantuku memikulnya bersamaku,
menghibur hatiku yang sedih.
indahnya senja terbuyar bersama tergoresnya luka.
luka di tangan dan jari kakiku,
darah membasah tak mampu menghadirkan rasa.
sakitkah?entahlah...
ada apa ini? rasa apa ini.



Ya, itu puisi ku yang sempat ku posting di Facebook-ku. ada beberapa komentar sih, walau tidak banyak tapi ya lumayan ada yang mengomentari. itupun hanya dikalangan teman-teman yang mengenal baik aku. walau hasil presentasenya komentar itu kecil dari yang aku kirimkan melalui catatan di facebook. Tapi itu bukanlah masalah yang serius. Disini aku hanya ingin menuliskan cerita atau latar belakang aku ( merasa) berhasil menuliskan sebuah puisi yang sebenarnya adalah gambaran suasana hatiku ketika itu.
ternyata benar teori yang mengajarkan "menulislah apa yang kamu pahami".
walau sederhana tapi setidaknya dan sederhananya aku berhasil menuliskannya.
di mulai dari mencoba nengungkapkan rasa lewat tulisan. di hari itu aku memang bersedih. Huh... ku hembuskan nafas berat.
satu teman yang selama ini membantuku di dunia baruku. ( pekerjaan yang tidak terbayangkan akan menjalaninya).
satu teman pergi, hari itu teman itu pergi disaat aku benar-benar belum siap mengamban amanah-amanah itu.
kepanikan-kepanikan muncul sampai-sampai sore itu aku mengalami sebuah kecelakaan kecil. tanpa terasa telapak tangan dan jari kakiku yang ketika itu benar-benar terluka terkena pecahan kaca. darah, luka itu benar-benar membuat aku tambah bingung. indah senja terbuyar bersama tergoresnya luka.
tapi dibeberapa penggalan kalimat itu ada kalimat yang sengaja di pilihkan kata-kata yang membuat koma puisi itu. dan jika dibaca keseluruhan pembaca dipersilahkan mengartikannya dengan arti kanan atau kiri.
diluar komentar yang tertulis di komentar facebook. ada sebagian yang berkomentar kalau itu puisi cinta. yang ku tulis untuk seseorang, jelasnya gambaran aku sedang patah hati.
ada yang berpendapat tentang dakwah, yang benar-benar amanah. silahkan sah-sah saja. walau sebenarnya akupun bingung ( jujur) menjelaskannya. dan entah mengapa aku memilih diksi-diksi itu.
: )
aku tidak tahu apa ini menyentuh atau tidak untuk orang lain. yang jelas puisi itu sangatlah kata-kata yang penuh makna. dan penting bagiku. hari yang terkesan bagiku. melukiskan gambaran suasana hatiku.
hanya menyarankan menulis menggunakan metode " Menulislah apa yang kamu pahami ". jauh lebih efektif lebih cepat dan lebih indah. setidaknya untuk memudahkan kita menuliskan, melukiskan apa yang akan kita tuliskan tentang gambaran hati kita yang akan kita tuliskan.

Semoga . Amiin.
good luck.
" Semoga bumi menjadi lebih indah "

- lena -