Jumat, 19 Agustus 2011

Jangan pernah menguji Allah...


Jangan pernah menguji Allah...

Cerita yang ku tulis ini adalah pengalaman ku alami beberapa tahun lalu. Bermula saat menjalani sholat terawih di masjid yang tak jauh dari rumah. Saat itu aku lupa membawa sajadah. Mungkin karena tergesa-gesa takut terlambat. Alhasil memang terlambat aku dapat shaf di teras masjid bersama jamaah yang lain. Setelah berhasil mendapatkan tempat, seakan-akan mau membentangkan sajadah aku baru teringat bahwa aku lupa membawa sajadah. Shaf-ku adalah barisan nyaris di barisan belakang yg tidak kebagian sajadah masjid yg biasa di bentang.
Aku benar-benar sholat di lantai tanpa sajadah. Sedangkan jamaah di depan, samping kiri dan kanan ada yg memakai dua lapis sajadah. Sajadah yg sudah di bentang oleh masjid di lapisi dengan sajadah yang di bawa dari rumah. Waktu sholat isya tiba. Aku benar-benar sholat tanpa sajadah. Tidak meragukan akan kesucian lantai masjid yg digunakan untuk sholat. Tidak. Karena aku sendiri yg setiap sore membersihkannya.
Tapi, dalam hati aku sedih, seakan ada kehinaan untukku.. Tidak ada satu pun yg berinisiatif meminjamkan atau berbagi sajadah denganku. Dalam hati aku bertanya-tanya. " Ya, Allah.. Ada salahkah aku? Sehingga dalam keadaan seperti ini tidak ada satu orang pun bersimpati padaku. Padahal aku yg membersihkan dan membentangkan sajadah agar bisa mereka tempati dan beribadah dengan nyaman. Kenapa seperti tidak adil untukku. Lihatlah mereka yg ada di depan, kiri dan kanan ku. Bukan mereka sedang tidak melihat.. Sungguh hatiku sangat sedih saat itu.. Bukankah pepatah mengatakan suatu saat kita akan menuai apa yg kita tanam?. Entahlah, aku jadi berpikir apa yg aku tanam selama ini salah".
Seruan untuk sholat terawih telah terdengar. Aku bersama jamaah lain berdiri. Ku berusaha sabar dan berusaha untuk tidak memikirkan masalah ini. Menjelang takbiratul ihram tiba-tiba ada seseorang yg berada di shaf belakang menyapaku, jamaah yg tidak begitu ku kenal. Ia meminjamkan sajadahnya padaku, bukan berbagi. Sedangkan ia menggunakan sajadah dan berbagi dengan jamaah disebelah kanannya. Subhanallah.. Hatiku pun gerimis haru.. Sungguh aku malu pada pikiran dan prasangka ku.. Astagfirullah, ampuni aku ya Allah..
Hikmah: Ternyata Allah memberikan kebaikan tidak saja berdasarkan dari keinginan kita semata, jika tidak dari depan, kiri atau kanan mu, bukankah masih ada kesempatan dari arah belakangmu..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar