PERAN
SERTA KITA DALAM PELESTARIAN BAHASA INDONESIA
Oleh:
Lena*
Kemampuan berbahasa Indonesia yang baik dan benar saat ini sangat diutamakan di masyarakat Indonesia sebagai
pengguna bahasa yang baik secara baik dikalangan pemerintahan, termasuk di
dunia pendidikan. Dengan tujuan, bahasa Indonesia diharapkan dapat terus
berkembang dan masyarakat mempunyai keterampilan berbahasa Indonesia dengan
baik. Tentunya dibutuhkan peran aktif masyarakat dalam memelihara,
mengembangkan dan menyebarkan bahasa
Indonesia untuk digunakan oleh masyarakat Indonesia secara luas.
Jika kita melihat dari sudut pandang sejarah bangsa Indonesia, untuk
dapat menggunakah bahasa Indonesia yang dipakai oleh masyarakat pada saat ini
dibutuhkan waktu dan perjuangan bangsa yang cukup panjang. Kita lihat bagaimana
yang perjuangan keras yang dilakukan oleh anak bangsa pada saat itu, tentu saja
semua usaha dan perjuangan itu didasari atas dasar rasa cinta terhadap
bangsanya. Seperti yang tercantum dalam bait ketiga yang terdapat dalam sumpah
pemuda yang dideklarasikan pada tanggal 28 Oktober 1928 berbunyi dalam versi
ejaan yang disempurnakan: kami putra
putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia. Pada akhirnya bahasa Indonesia diresmikan
sebagai bahasa Resmi Negara Indonesia dan diresmikan dalam Undang Undang Dasar
1945 dan sebagai Bahasa Nasional yang berfungsi sebagai bahasa pemersatu bangsa
dengan tujuan untuk komunikatif.
Untuk itu kita sebagai mahasiswa, kita pempunyai kewajiban serta peran
aktif untuk ikut membantu memelihara, menggunakan dan terus melestarikan bahasa
Indonesia dengan baik dan benar di masyarakat. Serta diharapkan dapat terus
belajar memperbaiki kekeliruan berbahasa Indonesia selama ini digunakan dalam
masyarakat. Tidak ada suatu bahasa pun dapat dikuasai dengan baik tanpa dipelajari, bukankah tugas
kita sebagai mahasiswa adalah belajar.
Akan sangat disayangkan sekali rasanya kalau kita tidak bisa melestarikan
tetapi justru merusaknya. Permasalahannya sekarang adalah banyaknya
permasalahan yang timbul seputar penggunaan bahasa Indonesia di kehidupan
masyarakat sehari-hari. Salah satu faktor utamanya adalah pengarug perkembangan
tehnologi dan budaya gaul dalam bahasa percakapan sebagai bahasa pergaulan di
masyarakat sangat memprihatinkan menjadi salah satu pemicu lahirnya bahasa-bahasa
“gaul atau bahasa alay” yang berkembang dengan pesat dikalangan pergaulan
remaja kita saat ini.
Bukan saja bahasa tuturan yang kurang baik bahkan sikap mental berbahasa
pun menjadi kurang baik. Dan yang lebih memprihatinkan adalah banyak diantara
masyarakat kita bertutur bahasa Indonesia semacam “bahasa gado-gado” yang
mencampurkan kosa kata bahasa Indonesia dengan kosa kata bahasa asing, bahkan
meleburkan bahasa gaul kedalam bahasa Indonesia. Bukankah akan terjadi bahasa
Indonesia yang tidak sehat.
Sebagai contoh sederhan masyarakat kita lebih menyukai memakai kata “Hape atau hanphone” dari pada “Telpon genggam” atau “Laptop” dari pada kata “Komputer jinjing” dan yang lebih
menyedihkan lagi masyarakat kita lebih menyukai penggunaan kata ”Lo-Gue” dari pada kata “Anda dan Saya”. Diantara mereka
berpendapat akan terkesan lebih keren dan lebih gaul dari pada menggunakan
bahasa Indonesia dengan baik dan benar akan terkesan tidak gaul. Dengan jalan
berfikir yang sederhana seperti itu, secara tidak sadar mereka berperan
menyebabkan bahasa Indonesia akan lambat laun akan tertinggal bahkan
menghilang. Dan kemungkinan akan digunakan dalam ruang gerak terbatas dan
mungkin hanya akan digunakan di ruang lingkup pemerintahan saja dan tidak
menjadi bahasa wajib yang harus dimiliki sebagai keterampilan berbahasa
Indonesia yang baik.
Pemerintah sudah berupaya keras
dalam melestarikan bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Baik di lingkungan
instansi pemerintahan itu sendiri yang diwajibkan menggunakan bahasa Indonesia
dan di dunia pendidikan. Dapat kita lihat dengan banyaknya dari universitas
yang menyadiakan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) dengan jurusan
Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah di universitas-universitas yang
tersebar di Indonesia.
Dalam proses pendidikan akademik yang berkonsentrasi pada keterampilan
berbahasa Indonesia. Diharapkan dapat menciptakan mahasiswa yang mempunyai
pengetahuan yang baik seputar penggunaan bahasa Indonesia dengan baik dan
benar. Dan kelak dapat mengaplikasikannya
dengan baik di dunia kerja maupun di kehidupan sehari-hari. Juga sudah banyak
dilakukan seminar kebahasaan.
Oleh karena itu saat ini sangat dibutuhkan peran serta kita sebagai
mahasiwa untuk membantu menemukan solusi yang cerdas dalam mengatasi
permasalahan ini dan sikap positif serta kesadaran dari masyarakat untuk
pentingnnya menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Proses
pembiasaanlah sulosi yang tepat yang harus dilakukan oleh masyarakat saat ini
jika bahasa Indonesia ingin terus dapat dipertahankan dan dilestarikan. Dengan
menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar yang harus dilakukan oleh
masyarakat kita, dan diharapkan akan dapat tercapainya masyarakat Indonesia
memiliki keterampilan berbahasa Indonesia dengan baik.
Sebelum terjadinya pembiasaan
menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar di masyarakat, tentunya sangat
ideal jika masyarakat kita dapat mengetahui terlebih dahulu kesalahan-kesalahan
atau kekeliruan yang selama ini terjadi dimasyarakat dalam berbahasa Indonesia.
Setelah mengetahui kesalahan-kesalahan tersebut diharapkan masyarakat kita
dapat mempelajari kaidah-kaidah yang berlaku. Sehingga masyarakat kita mampu
berbahasa Indonesia dengan baik dan benar.
Bahasa yang baik adalah bahasa yang digunakan dalam situasi dan kondisi
yang tepat. Contohnya. Bahasa formal dapat digunakan dalam kondisi yang formal
seperti acara seminar atau kegiatan belajar mengajar. Bahasa Indonesia yang
benar adalah menggunakan bahasa Indonesia berdasarkan ejaan yang baik dan benar
serta mematuhi kaidah dan peraturan yang berlaku.
Selama ini masyarakat kita terkesan menggunakan bahasa yang benar adalah
bahasa yang biasa sering digunakan di masyarakat luas tanpa mempertimbangkan
kebenarannya serta tidak didukung pengetahuan yang baik dan benar. Sebagai
contoh di masyarakat ketika sedang terjadi komunikasi dalam lingkungan terdekat
kita seperti keluarga, teman bahkan tetangga kita dalam bahasa komunikasi
keseharian. Biasanya mereka lebih menyukai menggunakan kata “Apotik” dari pada
kata “Apotek”. Padahal kata yang benar adalah kata “Apotek”.
Kesempatan inilah yang dapat kita gunakan dengan baik saat kita mempunyai
kesempatan berinteraksi secara langsung dengan menggunakan bahasa Indonesia
yang baik sebagai media komunikasi. Mungkin akan terasa sulit pada tahap awal.
Namun jika dibiasakan secara terus-menerus dan berkelanjutan maka akan ada
hasil yang baik.
Dengan kata lain kita sudah ikut berperan serta membantu pelestarian
bahasa Indonesia yang baik dan benar. Secara sederhana kita juga telah berbagi
pengetahuan secara langsung dan dengan cara yang bijak dan baik. Semua itu
dinilai sangat baik dalam upaya membenarkan kekeliruan selama ini yang telah
menjadi terbiasa.
Jika kita pribadi dapat melakukannya dengan baik yang di mulai dari
lingkungan yang terkecil seperti keluarga, lalu terus diupayakan di lingkungan
tetangga, teman pergaulan bahkan di instansi pemerintahan seperti dunia
pendidikan yang juga tidak luput dari kekeliruan dalam penggunaan bahasa
Indonesia yang baik dan benar. Maka diharapkan akan menjadi contoh yang dapat
dijadikan panutan dari mahasiswa yang lain dan akan mengubahnya menjadi
kebiasaan yang baik. Jika semua dapat berperan dengan baik dapat dipastikan
akan ada hasil yang menakjubkan dan membanggakan.
Maka akan dapat dipastikan akan tercapainya keberhasilan sesuai yang
dicita-citakan dengan masyarakat Indonesia yang mempunyai keterampilan
berbahasa Indonesia yang baik dan benar. Dan diharapkan dari masyarakat
Indonesia selalu sadar akan pentingnya menggunakan bahasa Indonesia yang baik
dan benar serta dengan bangga
menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa komunikasi. Dan bahasa Indonesia
akan terlestarikan dengan baik.
(* penulis
adalah mahasiswi semester lima, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Jurusan
Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah di Universitas Baturaja. tulisan ini di buat sebagai syarat mengikuti kompetisi Duta Bahasa)
sangat membantu, terima kasih
BalasHapus